KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat berperan aktif dalam memerangi kejahatan terorisme. Hal ini menyusul penangkapan empat tersangka terorisme yang diduga akan mengebom Istana Kepresidenan Jakarta. Tujuannya, kata Jokowi, agar peluang terjadinya kejahatan tersebut semakin sempit. Pasalnya kata dia, para pelaku teror saat ini sudah tidak lagi memilih sasaran teror.
"Terorisme masih ada. Ternyata, masih bergerak di antara kita. Saya minta masyarakat berperan aktif dalam upaya memerangi kejahatan terorisme karena tidak mungkin hanya ditangani Polri dan pemerintah. Tanpa dukungan masyarakat, sulit rasanya melawan terorisme. Jangan ada ruang sekecil apapun di Indonesia untuk terorisme," ujarnya kepada wartawan usai menghadiri perayaan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor PP GP Anshar, Jakarta.
Menurutnya, sasaran teror yang dilakukan terorisme cukup beragam. "Saya lihat teroris tidak memilih milih. Masjid pernah, hotel pernah, jalan pernah , gereja pernah, kedutaan pernah. Apapun. Jadi pemerintah, polri, dan rakyat harus terus memerangi terorisme," ucapnya.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi kinerja polisi yang menangkap empat terduga teroris tersebut.
Kemarin, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat terduga teroris. Mereka diduga akan melakukan serangan bom bunuh diri di depan Istana Kepresidenan pada hari ini. Empat orang yang telah dinyatakan sebagai tersangka itu berinisial MNS, S, AS, dan DYN.
Adapun bom yang rencananya akan mereka ledakkan di depan Istana Kepresidenan tersebut berjenis high explosive atau berdaya ledak tinggi. Pengaruh ledakannya bisa mencapai 300 meter dari pusat ledakan. Perakitannya dilakukan tersangka berinisial MNS dan dua orang yang saat ini berstatus buron.
Bom itu berhasil diamankan Densus 88 saat penangkapan teroris berinisial DYN di Bintara Jaya, Bekasi. Saat itu, bom sudah dalam kondisi jadi dalam kemasan panci dan siap dipakai untuk aksi bom bunuh diri.
Editor: Sasmito