KBR, Jakarta- Kepolisian Republik Indonesia menyatakan konflik sosial mengalami penurunan sebesar 18,46 persen tahun ini.
Dalam refleksi akhir tahun kinerja Polri, hari ini, Kepala Polri Badrodin Haiti mengatakan sejak tahun 2011 hingga 2015, Polri mendata kejadian konflik di Indonesia setiap tahunnya rata-rata berjumlah 105 kasus. Namun, tahun ini penurunan terjadi hingga 53 kejadian. Konflik yang paling menonjol diantaranya adalah kasus Tolikara, Banyuwangi, dan Aceh Singkil.
"Pada tahun 2015 konflik sosial mengalami penurunan sebesar 18,46 persen yakni 53 kejadian dibandingkan tahun 2014. Korban meninggal pada tahun 2015 adalah 13 orang dari masyarakat dan luka-luka sebanyak 92 orang dari masyarakat, serta 3 orang dari polri." jelasnya, Selasa (29/12/2015).
Selain konflik sosial, Polri juga menyatakan berhasil melakukan pengamanan tahapan pilkada. Namun begitu, data yang dihimpun polri menyebutkan terdapat 74 tindak pidana selama pilkada. 32 kasus tindak pidana pilkada, dan 42 kasus tindak pidana umum terkait pilkada. Kasus tindak pidana yang paling menonjol adalah kasus pembakaran kantor KPU dan Pemda di 4 daerah. Salah satunya Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.
Editor: Malika