KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Perhubungan dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkoordinasi terkait kecelakaan Metromini di Tubagus Angke, Jakarta Barat. Ini merupakan salah satu arahan yang diberikan presiden kepada Menteri Perhubungan Ignatius Jonan hari ini di Istana (7/12).
Jonan menyatakan akan membahas dengan Gubernur DKI Jakarta mengenai pembenahan disiplin Metromini serta perlintasan rel kereta api. Menurut dia pembenahan disiplin yang akan dibahas mengenai kelayakan kendaraan dan pengemudi.
"Pembenahan disiplin ini begini, satu apa mau petugas gabungan atau apa memeriksa pengemudinya memiliki SIM sesuai atau tidak. Metromini itu kan kalau gak salah SIM nya B1 umum itu, itu diperiksa. Terus pemeriksaan kesehatan pengemudi, terus kelaikan kendaraan dan sebagainya. Kemarin katanya nerobos ya?" Ujar Jonan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/12).
Presiden Joko Widodo kata Jonan, memberikan arahan untuk mengkoordinir Metromini dalam satu badan usaha. Selain itu juga pengemudi Metromini tersebut diberikan subsidi agar mendapat honor sesuai dengan kilometer yang ditempuh.
Jonan mengklaim sudah membenahi angkutan umum melalui aturan yang sudah dikeluarkan. Namun, kata dia aturan tersebut memiliki target hingga 3 tahun mendatang. Dan aturan tersebut baru berjalan selama setengah tahun sehingga masih banyak angkutan umum yang belum menerapkan aturan tersebut.
Sebelumnya, kecelakaan antara Metromini dengan KRL di Tubagus Angke, Jakarta Barat terjadi kemarin. Diduga Metromini tersebut menerobos pintu perlintasan rel kereta api. Sebanyak 18 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Editor: Rony Sitanggang