KBR, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian Indonesia Badrodin Haiti menyatakan ada kemungkinan personelnya menggunakan peluru tajam dalam kericuhan di Paniai, Papua.
Hal ini berlawanan dengan Juru Bicara Kepolisian Papua, Sulistyo Pudjo yang membantah penggunaan peluru tajam dalam insiden yang menewaskan 5 warga tersebut. Menurut Badrodin, lembaganya saat ini tengah memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut, serta bukti-bukti di lapangan seperti selongsong peluru.
"Ya bisa saja, karena daerah itu berbahaya yang termasuk rawan serangan kelompok sipil bersenjata. Kalau kita diserang dengan peluru tajam terus kita pakai peluru karet kan berbeda," jelas Badrodin saat dihubungi KBR, Rabu (10/12).
Badrodin Haiti menambahkan penyelidikan kasus tersebut akan selesai dalam waktu 2-3 hari ke depan. Ia beralasan lamanya penyelidikan tersebut dikarenakan jauhnya lokasi kejadian dari pusat kota.
Sebanyak warga tewas ditembak aparat saat terjadi unjuk rasa di Lapangan Karel Gibai, Enarotali, Paniai, Senin kemarin. Penembakan dilakukan aparat karena massa menyerang Koramil dan Polsek setempat.
Selain itu, warga yang diperkirakan 500 orang itu membakar mobil Toyota Fortuner. Kelima korban tewas adalah Habakuk Degei, Neles Gobai, Bertus Gobai, Apinus Gobai, dan Sadai Yeimo.
Selain korban tewas, pembubaran massa yang menggunakan senjata juga membuat 22 orang terluka, empat di antaranya kritis.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Wakapolri: Ada Kemungkinan Polisi Pakai Peluru Tajam di Paniai
KBR, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian Indonesia Badrodin Haiti menyatakan ada kemungkinan personelnya menggunakan peluru tajam dalam kericuhan di Paniai, Papua.

NASIONAL
Rabu, 10 Des 2014 10:13 WIB


TNI, paniai, papua
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai