Bagikan:

Polda Papua Klaim Sudah Jalankan Prosedur di 'Demo Berdarah' Paniai

KBR, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua mengklaim telah menjalankan prosedur pengamanan dengan benar dalam unjuk rasa di Lapangan Karel Gibai, Enarotali, Kabupaten Paniai yang berujung kepada tewasnya 5 warga.

NASIONAL

Selasa, 09 Des 2014 08:33 WIB

Author

Sasmito

Polda Papua Klaim Sudah Jalankan Prosedur di 'Demo Berdarah' Paniai

Papua, demo, paniai

KBR, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua mengklaim telah menjalankan prosedur pengamanan dengan benar dalam unjuk rasa di Lapangan Karel Gibai, Enarotali, Kabupaten Paniai yang berujung kepada tewasnya 5 warga.

Di antaranya pemberian peringatan hingga penembakan ke massa pengunjuk rasa dengan menggunakan peluru karet. Karena itu, menurut Juru Bicara Kepolisian Papua, Sulistyo Pudjo, adanya korban jiwa dalam unjuk rasa tersebut karena adanya provokasi masyarakat.

"Yang jelas masyarakat sudah diingatkan, karena kita kalau dari Kepolisian sudah melihat gejala itu. Karena kalau kita membuka palang itu ada rentetan tembakan dari Polisi langsung mundur semua, masuk Polsek. Kita menghindari jangan sampai ada yang provokasi. Tapi ternyata benar ada yang provokasi," jelas Sulistyo saat dihubungi KBR, Selasa (9/12).

Sulistyo menambahkan polisi saat ini masih menyelidiki latar belakang massa menyerang Koramil dan Polsek setempat.

Sebelumnya, sebanyak lima warga tewas ditembak aparat saat terjadi unjuk rasa di Lapangan Karel Gibai, Enarotali, Kabupaten Paniai, Senin (8/12) kemarin. Penembakan dilakukan aparat karena massa menyerang Koramil dan Polsek setempat.

Selain itu, warga yang diperkirakan 500 orang itu membakar mobil Toyota Fortuner. Kelima korban tewas adalah Habakuk Degei, Neles Gobai, Bertus Gobai, Apinus Gobai, dan Sadai Yeimo. Selain korban tewas, pembubaran massa yang menggunakan senjata juga membuat 22 orang terluka, empat di antaranya kritis.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending