KBR, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua tidak berani mengirimkan pasukannya untuk mengecek keadaan korban pasca demonstrasi atau unjuk rasa berdarah di Lapangan Karel Gibai, Enarotali, Kabupaten Paniai. Sebab di sana ada banyak masyararakat.
Sebelumnya, sebanyak 5 warga sipil tewas ditembak aparat kepolisian saat terjadi unjuk rasa di Lapangan Karel Gibai, Senin (8/12) kemarin. Penembakan dilakukan aparat karena massa menyerang Koramil dan Polsek setempat. Selain itu, warga yang diperkirakan 500 orang itu membakar mobil Toyota Fortuner.
Kelima korban tewas adalah Habakuk Degei, Neles Gobai, Bertus Gobai, Apinus Gobai, dan Sadai Yeimo. Selain korban tewas, pembubaran massa yang menggunakan senjata juga membuat 22 orang terluka, empat di antaranya kritis. Kerusuhan di Paniai ini terjadi kurang dari seminggu sejak dua anggota Brimob di Ilaga, Kabupaten Puncak, ditembak mati oleh orang-orang tidak dikenal dan seminggu setelah digelar aksi menuntut penentuan nasib Papua.
Juru Bicara Kepolisian Papua, Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan tidak akan terang-terangan mengirimkan anggotanya ke rumah sakit tempat korban di rawat karena tidak ingin terjadi hal yang tak diinginkan. Mereka dirawat di Rumah Sakit Madi Enarotali. Itu dia katakan sat dihubungi KBR, Selasa (9/12).
"Kita kan yang untuk mengecek ke rumah sakit, tidak mungkin. Karena masih ada masyarakat banyak. Nanti masyarakat marah. Kan anggota keluarga terluka dan lain-lain. Kita mengirimkan personel secara rahasia.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Polda Papua Kirim Personel Rahasia Cek Korban 'Demo Berdarah' di RS Paniai
KBR, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua tidak berani mengirimkan pasukannya untuk mengecek keadaan korban pasca demonstrasi atau unjuk rasa berdarah di Lapangan Karel Gibai, Enarotali, Kabupaten Paniai. Sebab di sana ada banyak masyararakat.

NASIONAL
Selasa, 09 Des 2014 08:22 WIB

Polda papua
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai