KBR, Jakarta - Perusahaan perminyakan milik negara, PT Pertamina mengakui belum ada putusan final terkait nasib anak perusahaannya Petral yang dituding merugikan negara.
Direktur Pertamina Ahmad Bambang mengatakan tim dari Pertamina, ESDM, dam Komite Reformasi Tata Kelola Migas terus melakukan koordinasi terkait transparansi Petral. Kata dia, keberadaan Petral di Singapura karena kebutuhan operasional dan untuk mendapatkan sindikasi pinjaman asing untuk melakukan tata niaga minyak.
"Terus terang kita memikirkan, kita terus koordinasi. Hari ini kita juga rapat dengan komite reformasi tata kelola migas yang pak Faisal Basri. Kita sudah koordinasi, tetapi apakah kita langsung lakukan perubahan nanti bersama tim mencari yang terbaiknya," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (3/12).
Bambang menambahkan Pertamina ingin ada solusi terbaik untuk Petral dan tidak merugikan Pertamina. Namun dia menyerahkan sepenuhnya keputusan tim ESDM, Pertamina dan Komite dalam memutuskan nasib perusahaan Petral.
"Kita berusaha yang terbaik, best practice usaha migas seperti apa. Yang pentingkan orang bertanya transparansi kenapa di Singapura. Tetapi kalau dijelaskan semua baru tahu, salah satunya kita butuh dukungan finansial LC," jelasnya.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Pertamina: Petral di Luar Negeri Karena Butuh Pinjaman Sindikasi Asing
KBR, Jakarta - Perusahaan perminyakan milik negara, PT Pertamina mengakui belum ada putusan final terkait nasib anak perusahaannya Petral yang dituding merugikan negara.

NASIONAL
Rabu, 03 Des 2014 16:27 WIB


pertamina, BBM, petral
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai