KBR, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Migas menyebut penentuan harga pokok penjualan BBM di Indonesia sangat rumit. Anggota tim reformasi migas, Fahmi Radhi mengatakan hal ini memicu para mafia migas yang mengincar rente (riba) di tiap variabel asumsi.
Penilain ini muncul selepas rapat perdana tim dengan PT Pertamina. Pertamina memaparkan rumus penentuan harga pokok penjualan BBM.
"Dia memaparkan adanya formula sampai ketemu harga pokok penjualannya. Cuma, temuan kita adalah formula tadi sangat rumit. Yang kedua, banyak asumsi yang digunakan. Kalau dalam dunia bisnis, penentuan harga pokok tadi, semakin banyak asumsi semakin ada ketidakpastian dan mengundang para pemburu rente untuk memanfaatkan. Itu yang harus kita hindari," kata Fahmi kepada KBR, Rabu (3/12).
Fahmi menambahkan selepas paparan Pertamina tadi, timnya akan menganalisis dan mengeluarkan rekomendasi dalam waktu dekat. Namun tim masih enggan mempublikasikan besaran harga pokok penjualan BBM tersebut.
Minggu ini, kata Fahmi timnya masih fokus untuk mengetahui penentuan harga pokok BBM. Namun pertemuan dengan Pertamina itu sudah cukup menjawab dan minggu depan rencananya tim akan menggelar rapat dengan anak Pertama, yaitu PT Petral.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Penentuan Harga Pokok BBM yang Rumit Memancing Mafia Migas
KBR, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Migas menyebut penentuan harga pokok penjualan BBM di Indonesia sangat rumit. Anggota tim reformasi migas, Fahmi Radhi mengatakan hal ini memicu para mafia migas yang mengincar rente (riba) di tiap variabel asumsi.

NASIONAL
Rabu, 03 Des 2014 16:09 WIB


mafia migas, BBM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai