Bagikan:

Orangtua Murid Keluhkan Tak Bisa Ikuti Kurikulum 2013

KBR, Jakarta - Salah satu orangtua murid yang bersekolah di SD 07 Utan Kayu Utara, Ade mengaku sangat keberatan jika Kurikulum 2013 terus diterapkan. Dia minta Kurikulum 2013 dihapus secara permanen.

NASIONAL

Selasa, 09 Des 2014 07:00 WIB

Author

Sasmito

Orangtua Murid Keluhkan Tak Bisa Ikuti Kurikulum 2013

kurikulum, pendidikan

KBR, Jakarta - Salah satu orangtua murid yang bersekolah di SD 07 Utan Kayu Utara, Ade mengaku sangat keberatan jika Kurikulum 2013 terus diterapkan. Dia minta Kurikulum 2013 dihapus secara permanen.

Ade mengaku selama K-13 diterapkan, dia sulit mengajarkan anaknya yang saat ini duduk di kelas 5. Sebab materi yang diajarkan membingungkan. Dia tidak paham.

"Dari awal diluncurkan, saya merasa sulit mengajari anak. misal ada PR, untuk pembahasan itu kadang nggak paham dengan soal. Anak itu kan pemahamannya sulit, dia SD. Anak saya suka mengeluh," kata dia saat dihubungi KBR, Selasa (9/12).

Ade mengatakan temannya sesama orangtua murid juga mengeluhkan hal yang sama. Terlebih saat ujian, orangtua harus ikut mengajarkan, sementara materi pelajarannya sangat banyak.

"Misal ujian sehari ada 2 tema. Satu tema itu 1 buku, kalau sehari ada 2 tema, anak belajar 2 buku," paparnya.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan memerintahkan agar kurikulum 2006 diterapkan di seluruh sekolah pada semester genap tahun depan. Karena itu, masih ada waktu 4 bulan untuk sekolah-sekolah menyesuaikan kurikulum tersebut.

Anis menyakinkan Penggantian kurikulum ini demi kepentingan para siswa, guru serta orang tua. Meski begitu, proses penyempurnaan Kurikulum 2013 tidak berhenti, akan diperbaiki dan dikembangkan, serta dilaksanakan di sekolah-sekolah percontohan yang selama ini telah menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester terakhir.

Sementara itu, penerapan kurikulum 2006 itu akan diundangkan dalam peraturan menteri pendidikan kemarin. Penggantian kurikulum ini dinilai Anis tidak terburu-buru. Namun dirinya yakin ada penghematan di dalam anggaran pendidikan. Jika kurikulum 2013 diteruskan, maka akan lebih mahal ongkosnya untuk para pelajar.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending