Tanggal 8 Desember 2014 tahun ini harusnya Munir Said Thalib merayakan ulang tahun ke-49 di tengah kehangatan keluarga dan teman-teman.
Soultan Alif Allende, anak pertamanya, sudah tumbuh menjadi remaja 16 tahun. Sementara anak keduanya, Diva Suukyi Larasathi, menginjak usia 10 tahun. Dan Juni lalu, semestinya Suciwati dan Munir meniup 18 lilin untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Munir Said Thalib adalah seorang aktivis HAM berkelas dunia yang dimiliki Indonesia. Sebelum tewas dibunuh, Munir adalah Direktur Eksekutif Imparsial. Ketika masih di Kontras, Munir terkenal gigih membela para aktivis yang jadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassuss yang saat itu dipimpin Prabowo Subianto. Setelah rezim Soeharto jatuh, Prabowo dicopot dari jabatannya sebagai Danjen Kopassus dan para anggota Tim Mawar diadili.
Munir tewas diracun arsenik dalam pesawat Garuda Indonesia GA 974 dalam perjalanan menuju Amsterdam untuk melanjutkan pendidikannya. Munir tewas pada 7 September 2004 di atas langit Rumania.
Orang yang didakwa menyusupkan racun arsenik adalah Pollycarpus Budihari Prijanto. Seharusnya ia mendekam di penjara selama 14 tahun, tapi ia bebas pada Sabtu (29/11/2014) lalu. Pembebasan bersyarat ini keluar karena Polly sudah menjalani 2/3 masa hukuman – yang artinya Pollycarpus hanya menjalani delapan tahun penjara. Kementerian Hukum dan HAM beralasan Polly telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan pembebasan bersyarat. Sejauh ini Pemerintah menolak meninjau kembali pembebasan bersyarat Pollycarpus.
(Baca kumpulan tulisan seputar peringatan 10 tahun kematian Munir di sini)
Hingga kini dalang pembunuhan Munir belum ditangkap. Namun dalam wawancara bekas Ketua Badan Intelijen Negara Hendropriyono dengan wartawan investigasi asal Amerika Serikat, Allan Nairn, Hendropriyono mengatakan kalau ia ‘bertanggung jawab secara komando’ atas kematian Munir. (Baca: ‘Aneh, Kenapa BIN Tidak Selidiki Pembunuhan Munir?’)
Kami ajak Anda mengenang lagi sosok bertubuh mungil dengan keberanian gunung berapi ini dalam kutipan “Mengenang Munir” berikut ini.