Bagikan:

Menteri Susi Usir 14 Ribu Nelayan Vietnam di Natuna

KBR, Jakarta - Pemerintah Indonesia meminta 14 ribu nelayan Vietnam yang berada di perairan Natuna untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Kebanyakan kapal mereka berukuran 70 gross ton (GT).

NASIONAL

Rabu, 24 Des 2014 19:00 WIB

Author

Nur Azizah

Menteri Susi Usir 14 Ribu Nelayan Vietnam di Natuna

Nelayan, menteri susi

KBR, Jakarta - Pemerintah Indonesia meminta 14 ribu nelayan Vietnam yang berada di perairan Natuna untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Kebanyakan kapal mereka berukuran 70 gross ton (GT).

Ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyusul berakhirnya masa tenggat izin mangkal 1.928 kapal nelayan yang bersembunyi dari badai Hagupit sepekan lalu. Pengusiran itu dilakukan lantaran ribuan kapal asal Vietnam itu berukuran lebih besar ketimbang kapal nelayan Indonesia yang dikhawatirkan bakal mencuri ikan di perairan Natuna.

“Nah besok tanggal 25, berarti untuk yang Vietnam pun sudah selesai tidak boleh lagi berada di wilayah perairan kita. Mungkin kalian baca, dua minggu lalu pemerintah Vietnam meminta perlindungan atas 1.928 kapal yang berada di perairan Natuna,” kata Susi dalam Konferensi Pers di KPK, Rabu (24/12).

Pertengahan Desember lalu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengabulkan permintaan Pemerintah Provinsi Ba Rian-Vung Tau, Vietnam terkait izin 1.928 kapal nelayan untuk berlindung di Indonesia atas ancaman Badai Hagupit.

Ribuan kapal yang dihuni hampir 14 ribu nelayan asal Vietnam itu meminta izin sementara di perairan Natuna. Izin sementara pun dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan selama satu hingga dua pekan. 


"Nah berarti saya harap media sudah mulai mendapatkan clue, bayangkan Vietnam yang negara kecil saja segitu banyak kapalnya. Bukan kapal kecil, ya, paling kecil mereka 70 GT, kapal kita paling besar 70 GT. Jadi jangan anggap itu sampan," jelas Susi.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending