KBR, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berencana mengusulkan target penuntasan teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
Ryamizard mengatakan, penetapan target memudahkan bagi aparat untuk menangani aksi kelompok ekstrimis di daerah tersebut. Pertukaran intelejen bahkan perlu dilakukan untuk menuntaskan persoalan terorisme di Poso.
“Jadi ke depan, saya meminta kepada Menkopolkam ada target waktu. Target dan kerjasama yang baik, saling menopang, saling pertukaran intelejen. Jangan sampai ada intelejen yang satu ngasih tahu ke pihak lain. Yang namanya teroris, kan, bebelit kiri bebelit kanan,” kata Ryamizard dalam Konferensi Pers, Rabu (17/12).
Kemarin Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edy Purdijatno menyebut intelejen telah mendeteksi perekrutan dan perkembangan Negara Islam di Poso, Sulawesi Tengah.
Menteri Tedjo juga bakal berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk mengawasi pergerakan dari dan ke luar Indonesia. Pasalnya, imbuh Tedjo, ada 110 warga negara asing yang telah teridentifikasi sebagai anggota ISIS di Poso.
Sabtu lalu Tim Densus 88 menagkap tujuh orang yang diduga kelompok teroris dari Negara Islam yang sebelumnya dikenal dengan sebutan ISIS. Empat orang di antaranya warga negara Turki.
Editor: Antonius Eko