KBR, Jakarta – Malam ini, Kementerian Koordinator Perekonomian bersama kementerian terkait tengah menghitung ulang kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi 2014.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pihaknya akan menyiapkan sejumlah skenario dengan memperhitungkan pula proyeksi harga minyak dunia.
Salah satu skenario yang disiapkan adalah memberlakukan subsidi tetap. Namun ia menyebut, belum bisa memastikan apakah akan ada kemungkinan penurunan harga BBM bersubsidi atau tidak.
“Belum tahu kan, kan tergantung harga minyak dunianya ini kan. Kan harga minyak dunia kan sangat. Kalau sekarang sih turun, tapi siapa tahu dua bulan lagi. Umumnya orang memprediksi harga akan bounch back. Untuk itu kami memikirkan skenario-skenario dengan segala kemungkinan. (Termasuk skenario subsidi tetap, Pak) Ya itu skenario ya, kemungkinan subsidi tetap, skenario bahwa melepaskan bensin bukan BBM bersubsidi dan masih banyak skenario lainnya,” jelas Sofyan di Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu (3/12).
Sebelumnya, Pertamina menyebut naiknya harga BBM menyebabkan kuota BBM bersubsidi semakin hemat. Awalnya Pertamina memprediksi kuota premium akan habis pada 22 Desember.
Namun karena pembelian berkurang, BBM subsidi itu bisa dinikmati hingga 24 Desember. Yang artinya lebih hemat dua hari, setara dengan 180 juta liter Premium.
Editor: Pebriansyah Ariefana