Bagikan:

Kurikulum 2013 Tengah Evaluasi

KBR, Jakarta - Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan tengah mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013. Kurikulum ini bermasalah.

NASIONAL

Senin, 01 Des 2014 15:00 WIB

Author

Sasmito

Kurikulum 2013 Tengah Evaluasi

kurikulum, pendidikan

KBR, Jakarta - Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan tengah mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013. Kurikulum ini bermasalah.

Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan mengatakan, hasil evaluasi tersebut diharapkan sudah dapat disampaikan ke masyarakat pada beberapa hari ke depan. Sehingga, permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan dapat diatasi dengan secepatnya.

"Kurikulum sedang dievaluasi mulai hari jumat kemarin. Dipimpin Prof Suyanto mantan Dirjen Pendidikan Menengah. Harapannya dalam beberapa hari ini nanti sudah ada hasil awal soal pelaksanaan kurikulum. Dan ini harus sesegera mungkin, karena semester 2 sudah mau jalan," jelas Anies di Kantornya, Senin (1/12).

Anies menambahkan salah satu permasalahan kurikulum 2013 yaitu soal distribusi buku kurikulum. Sebagai contoh pada semester satu masih ada 25 persen lebih sekolah-sekolah di Indonesia.

Belum lagi persoalan pelatihan guru-guru terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013. Karena itu, menurut Anies, lembaganya hanya akan melakukan evaluasi saja terhadap Kurikulum 2013.

Bukan mengganti dengan kurikulum yang baru. Sebab pergantian kurikulum dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak baru di kalangan pendidik.

Mencetak Buku Ki Hadjar Dewantoro

Dalam pernyataan yang sama, Anies juga menyatakan memungkinkan akan mencetak buku Ki Hadjar Dewantoro yang berjudul 'Sekolah Taman Siswa'. Anies mengatakan, buku tersebut penting untuk panduan pendidikan di Indonesia. Terutama bagaimana soal konsep pendidikan yang menyenangkan bagi siswa-siswi di Indonesia.

"Yang dikerjakan Finlandia itu dipuji dunia, dan itu sudah ditulis oleh Ki Hajar Dewantoro tahun 1930-an. Jadi saya tadi saya tanya ke seluruh ruangan, siapa yang sudah pernah baca buku Ki Hajar Dewantoro. Ini dipraktekkan di Finlandia, tapi di negeri sendiri tidak dibaca dan dipraktekkan," jelas Anies.

Meski demikian, Anies mengatakan penerbitan dari pemerintah merupakan hal terakhir. Ia tetap berharap pihak swasta mau membantu pencetakan kembali buku tersebut. Sebab, dalam pertemuan dengan kepala dinas pendidikan di seluruh Indonesia, baru ada 1 orang yang membaca buku tersebut.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending