KBR, Jakarta - Kelompok Tani Nelayan Indonesia mengaku kesulitan meningkatkan produksi garam lokal hingga menjadi garam industri. Sebab kebanyakan petani garam masih menggunakan peralatan tradisional.
Sehingga petani garam tak mampu memproduksi garam industri. Maka itu, Presidium KTNI region Jawa Sugeng Nugroho pesimis Indonesia mampu mencapai swasembada garam industri pada 2017.
"Punya cita-cita itu, kan, satu hal positif, kan. tetapi aakah di tahun 2017 itu betul betul menjadi swasembada garam atau tidak, itu kan dilihat dari kondisi di lapangan. Kondisi di lapangan petani garam kita yang selama ini juga kesulitan mencari alat yang sedikit modern untuk meningkatkan produktivitasnya sampai hari ini juga tidak bisa. Artinya, kan, kita rasional juga apakah iya tahun 2017 itu Indonesia bisa betul-betul swasembada garam," kata Sugeng kepada KBR, Kamis (25/12).
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan 2017 Indonesia swasembada garam industri. KKP menyebut kebutuhan garam industri Indonesia saat ini mencapai 2 juta ton lebih.
Swasembada garam industri dibutuhkan dengan meningkat kualitas dan produksi petani garam. LSM Kiara menyebut jumlah petani garam mencapai 31.432 orang dengan luas lahan 35 ribu hektar, termasuk lahan PT Garam.
Namun hingga kini petani garam belum mampu menopang kebutuhan garam industri. Ini mengakibatkan hampir 100 persen kebutuhan garam industri Indonesia bergantung pada garam impor.
Editor: Pebriansyah Ariefana
KTNI Pesimis Indonesia Capai Swasembada Garam Industri
KBR, Jakarta - Kelompok Tani Nelayan Indonesia mengaku kesulitan meningkatkan produksi garam lokal hingga menjadi garam industri. Sebab kebanyakan petani garam masih menggunakan peralatan tradisional.

NASIONAL
Kamis, 25 Des 2014 15:28 WIB


garam, pertani
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai