KBR, Jakarta - Pembangunan infrastruktur pertahanan di kawasan perbatasan menjadi pembahasan dalam rapat pimpinan di Kementerian Pertahanan.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, penguatan pertahanan di kawasan perbatasan juga akan dilengkapi dengan pesawat tanpa awak. Peralatan itu ditujukan untuk mengamankan patok wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar.
“Kalau di seberang itu ada jalan, ke Kuching dari barat ke timur, itu ada. Paling satu kilo atau lebih itu jalan sudah ada. Nah, kita juga akan membuat jalan serupa, kira-kira setengah kilo atau satu kilo dan disesuaikan medan dari Kalimantan Barat sampai Kalimantan Timur,” kata Ryamizard dalam Konferensi Pers di Gedung Kemenhan, Rabu (17/12).
“Kemudian pos pos di sana dilengkapi dengan pesawat tanpa awak yang bisa mendeteksi patok-patok itu, sekaligus mengamankan patok-patok itu. Sehingga tidak ada lagi pemindahan patok.”
Kebijakan Pertahanan Negara tahun 2015 juga menyasar peningkatan pembangunan alat utama sistem persenjataan (Alutsista), sarana prasarana, profesionalisme dan kesejahteraan, peningkatan industri pertahanan dan penguasaan teknologi dan misi pemeliharaan perdamaian dunia.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menambahkan, kebijakan lain yang juga ditarget lembaganya adalah meningkatan kemampuan TNI dalam menghadapi ancaman bencana alam, terorisme, dan wabah penyakit.
Editor: Antonius Eko
