Bagikan:

Kementerian ESDM Akui Banyak Intervensi Soal Energi

KBR, Jakarta - Kementerian ESDM mengakui sering mendapatkan tekanan dan gangguan dalam memperbaiki tata niaga Migas di Indonesia. Tekanan langsung dilayangkan.

NASIONAL

Rabu, 03 Des 2014 15:37 WIB

Author

Yudi Rachman

Kementerian ESDM Akui Banyak Intervensi Soal Energi

ESDM, migas

KBR, Jakarta - Kementerian ESDM mengakui sering mendapatkan tekanan dan gangguan dalam memperbaiki tata niaga Migas di Indonesia. Tekanan langsung dilayangkan.

Staf Khusus Menteri ESDM WIdyawan Prawiratmaja menjelaskan ada banyak tekanan dan intervensi melalui telepon, melalui rekanan dan juga parlemen. Kata dia, cara-cara seperti itu menggangu jalannya reformasi kebijakan energi yang sedang dijalakan pemerintah.

"Penting bagi kita semua di sesi ini, di setiap sesi saya bicara kita mau kerja lurus, kita ga mau diganggu yang macam-macam.Kita sampaikan, ada yang lewat telepon, ada yang titip-titip, ada yang lewat dewan ada. Alhamdulilah kita tetap karena presidennya konsisten," ujar Widyawan dalam diskusi di Jakarta, Rabu (3/12)

Widyawan menambahkan konsistensi program pemerintah dalam kebijakan energi tidak akan melanggengkan gangguan atau intervensi dari pihak luar. Untuk itu diperlukan kemauan dan konsistensi dari masyarakat, pengusaha, pemerintah baik pusat maupun daerah agar pemenuhan energi untuk masyarakat tercapai.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai tata kelola industri hulu migas dalam kondisi darurat. Maka itu Presiden Joko Widodo harus mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Migas.

Dampak putusan Mahkamah Konstitusi yang memutuskan BP Migas dibubarkan berdampak buruk. Sebab SKK Migas sebagai pengganti BP Migas tidak optimal mengelola industri hulu migas. BP Migas dibubarkan 13 November 2012 lalu.

Editor: Pebriansyah Ariefana


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending