Bagikan:

ICW Desak Kejaksaan Terbuka Soal Rekening Gendut 10 Kepala Daerah

KBR, Jakarta - LSM anti Korupsi Indonesia Coruption Watch (ICW) mendesak Kejaksaan Agung mengumumkan ke publik terkait perkembangan penyelesaian kasus kepemilikan rekening gendut oleh 10 kepala daerah.

NASIONAL

Jumat, 19 Des 2014 15:06 WIB

Author

Ade Irmansyah

ICW Desak Kejaksaan Terbuka Soal Rekening Gendut 10 Kepala Daerah

ICW, korupsi

KBR, Jakarta - LSM anti Korupsi Indonesia Coruption Watch (ICW) mendesak Kejaksaan Agung mengumumkan ke publik terkait perkembangan penyelesaian kasus kepemilikan rekening gendut oleh 10 kepala daerah.

Pasalnya menurut Peneliti ICW Emerson Yuntho, masyarakat perlu tahu siapa saja kepala daerah yang bermasalah tersebut mengingat beberapa nama sudah mulai masuk proses penyidikan. Kata dia, Kejaksaan harus merubah pola yang tadinya terkesan tertutup dalam setiap penyelesaian kasus menjadi lebih terbuka apabila ingin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

"Itu harusnya diumumkan ke publik kasus mana yang dalam proses penyelidikan dan kemudian sejauh ini prosesnya sudah sejauh mana. nah ini tidak pernah kelihatan hanya pernyataan-pernyataan mereka hanya akan menyelidiki dan sebagainya. Saya jadi khawatir kasus ini hanya muncul saja tetapi tidak pernah tuntas ke proses hukum dan pengadilan," ujarnya saat dihubungi KBR, Jumat (19/12).

"Artinya inikan juga menunjukan kepada publik bahwa kejaksaan ini serius menangani kasus yang melibatkan kepala daerah dan menghindari adanya kongkalikong antara tersanga dan kejaksaan," lanjut dia.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengklaim sudah menuntut salah satu kepala daerah yang sebelumnya diduga korupsi karena memiliki rekening gendut. Meski demikian, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Widyo Pramono tidak mau mengungkapkan identitas kepala daerah yang dimaksud.

Dia menambahkan beberapa kepala daerah lain yang juga memiliki rekening gendut sudah mulai disidik.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending