KBR, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar resmi mengundurkan diri, Kamis (11/12). Permohonan itu ia sampaikan ke Menteri BUMN, Rini Soemarno sebagai pemegang saham Seri A Garuda Indonesia.
Emir yang sedianya masih bisa menjabat sebagai dirut sampai awal Maret, ingin memberi peluang bagi manajemen baru untuk memulai kepemimpinannya sejak awal 2015, sehingga tahun depan dirut baru tidak kehilangan kuartal pertamanya.
Menurut Emir, ada sejumlah agenda yang menjadi PR dirut baru. Misalnya dalam kebijakan ASEAN Open Sky 2015, yang memperbolehkan maskapai asing negara ASEAN bebas mengudara di langit Indonesia.
"Mengingat tahun 2015 sangat menantang. Sebaiknya ada manajemen yang baru masuk. Agar bisa menyiapkan untuk tahun 2015 nanti, ada ASEAN Open Sky. Lalu kuartal pertama sangat low," kata Emir selepas menghadap Menteri BUMN dengan diantar sejumlah komisaris Garuda Indonesia.
Emir mengatakan tak ada tekanan apa pun terkait pengunduran dirinya. Selain itu, Menteri BUMN pun setuju dengan permohonannya.
Garuda Indonesia kini memiliki sekitar 170 pesawat Garuda dan Citilink (168 pesawat) dan tercatat sebagai maskapai terbaik nomor 7 di dunia.
Editor: Antonius Eko