Bagikan:

Diancam ISIS, Polri Tingkatkan Kewaspadaan

KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengaku khawatir terkait tayangan video ancaman pihak yang mengaku dari kelompok Islam State of Iraq and Syria (ISIS) lewat video di situs Youtube.

NASIONAL

Jumat, 26 Des 2014 15:54 WIB

Author

Ade Irmansyah

Diancam ISIS, Polri Tingkatkan Kewaspadaan

ISIS, polri

KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengaku khawatir terkait tayangan video ancaman pihak yang mengaku dari kelompok Islam State of Iraq and Syria (ISIS) lewat video di situs Youtube.

Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Agus Rianto mengatakan Kapolri menginstruksikan semua jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan agar peristiwa penyerangan terhadap anggota polisi tidak terulang lagi.

Selain itu kata dia, pihaknya juga tengah menelusuri pembuat video tersebut dan apa maksudnya. Dia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh penayangan video tersebut.

“Setiap kesempatan Kapolri sampaikan seluruh jajaran selalu waspada. Selain amankan masyarakat, kita sendiri harus aman. Info apapaun yang beredar untuk ganggu kamtibmas, kita sudah lakukan langkah-langkah internal. Jangan terpengaruh isu-isu ini. Kita waspada amankan diri. Mudah-mudahan itu tidak terwujud. Kita dibantu masyarakat info berkembang disampaikan pada kita. Termasuk diarahkan kepada aparat kepolisian. Apakah Polri khawatir soal itu? Khawatir. Tapi untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Mabes Polri Jakarta, Jumat (26/12).

Sebelumnya, Video orang Indonesia yang mengaku sebagai anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali muncul di YouTube. Kali ini, beredar video berisi ancaman anggota ISIS terhadap Panglima TNI, Polri, serta Barisan Serbaguna (Banser) Anshor Nahdlatul Ulama.

Video berjudul 'Ancaman Wahabi Terhadap Polisi, TNI dan Densus 88, Banser' itu diunggah pada 24 Desember 2014 oleh akun Al-faqir Ibnu Faqir. Video berdurasi 4:01 menit itu menampilkan seorang pria berkumis dan berjenggot yang mengenakan baju pasukan khusus. Pria yang memakai kupluk dan bersarung tangan itu berbicara dalam bahasa Indonesia.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending