KBR, Jakarta - Sebanyak 2 kapal riset milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dikerahkan untuk mencari pesawat AirAsia yang hilang sejak kemarin.
Menteri Koordinantor Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan kapal Baruna Jaya IV milik BPPT dan Baruna Jaya VIII milik LIPI memiliki teknologi "echo-sounding multi-beam" yang dapat menjangkau kedalaman hingga 20.000 kaki atau 6.000 meter.
Kapal tersebut juga dilengkapi teknologi side scan sonar untuk mendeteksi fitur permukaan laut yang berfungsi sebagai pemancar dan penerima gelombang. Kedua kapal tersebut sudah berpengalaman dalam menemukan kapal dan pesawat yang hilang. Antara lain pesawat Adam Air yang tenggelam di dasar laut Selat Makassar tahun 2007 dan KM Gurita yang tenggelam di Teluk Sabang tahun1996.
“Sesuai arahan Wakil Presiden, kita mengerahkan semua kemampuan yang ada untuk segera menemukan. Kita bergerak terus sekarang ya di bawah koordinasi Basarnas. (Titik pencarian di mana sekarang? ) sedang diperluas di titik yang paling tepat," kata Indroyono Soesilo di Kantor Menko Perekonomian, Senin (29/12).
Pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 di hari keuda ini dipusatkan di wilayah selatan Pulau Bangka dan di utara Pulang Bangka. Termasuk selat Kalimantan.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Cari AirAsia, Kapal Riset BPPT dan LIPI Dikerahkan
KBR,Jakarta - Sebanyak 2 kapal riset milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dikerahkan untuk mencari pesawat AirAsia yang hilang sejak kemarin.

NASIONAL
Senin, 29 Des 2014 18:15 WIB


airasia, pesawat
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai