Bagikan:

Busyro: Korupsi Kronis, Penindakan dan Pencegahan Harus Digabungkan

KBR, Jakarta - Komisi Hukum DPR menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap dua calon pimpinan KPK yakni Busyro Muqoddas dan Roby Arya Brata, Rabu (3/12). Busyro sudah memaparkan soal pemberantasan korupsi.

NASIONAL

Rabu, 03 Des 2014 14:28 WIB

Busyro: Korupsi Kronis, Penindakan dan Pencegahan Harus Digabungkan

KPK, DPR

KBR, Jakarta - Komisi Hukum DPR menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap dua calon pimpinan KPK yakni Busyro Muqoddas dan Roby Arya Brata, Rabu (3/12). Busyro sudah memaparkan soal pemberantasan korupsi.

Busyro yang maju kembali sebagai pimpinan KPK ini diuji pada pukul 13.10 WIB. Sementara Roby Arya Brata yang saat ini adalah pejabat di Sekretariat Kabinet, dijadwalkan diuji pada pukul 15.00 WIB.

Busyro diberikan waktu selama 120 menit untuk menjalani uji kepatutan ini. Pada 15 menit pertama, dia memaparkan visi dan misi. Setelah itu masing-masing fraksi mengajukan pertanyaan atau meminta klarifikasi.

Dalam paparan visi dan misinya, Busyro menyampaikan korupsi menjadi penyakit yang makin kronis dari para pelaku. Karena itu pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan menggabungkan antara penindakan dan pencegahan. Penindakan saja tak akan menyelesaikan penyakit kronis tersebut.

"KPK memilih 4 prioritas sektor utama. Yakni ketahanan pangan, energi, revenue (pendapatan) dan infrastruktur. Pemilihan atas sektor utama itu sebagai bagian dari kepentingan nasional, merupakan pilihan-pilihan yang menjawab kebutuhan bangsa ini ke depan, “ kata Busyro.

Busyro menambahkan, di sektor penindakan perkara yang dikirim jaksa KPK ke pengadilan tipikor semuanya tidak ada yang ditolak hakim. Ini menunjukkan suksesnya kerja penindakan KPK. KPK berhasil menyelematkan potensi kerugian keuangan negara dan menyelamatkan keuangan negara Rp 248 triliun sejak 2005 sampai 2014 ini.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending