KBR68H, Jakarta - Pemberantasan korupsi di Indonesia dinilai jalan di tempat dibanding tahun lalu. Peneliti ICW, Tama S langkun mengatakan berdasarkan survei global dari Transparancy International, indeks persepsi korupsi Indonesia tahun ini sama dengan tahun lalu yaitu berada di angka 3,2 dari skala 1 sampai 10.
Menurutnya, hal ini disebabkan kurangnya koordinasi dan kerjasama antara aparat penegak hukum yaitu Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK dalam memberantas korupsi.
"Sudah dijelaskan oleh teman-teman Transparancy International. Kita ada di peringkat 114 dengan nilai 3,2 yang ternyata nilai tersebut sama dengan tahun kemarin. Artinya boleh dibilang pemberantasan korupsi pada tahun 2013 ini boleh dianggap stagnan. Begini, kita hitung skor 3,2 itu kan sebenarnya rendah. Range yang dipakai adalah 1 hingga 10. kalau dia ada di angka 3,2 berarti nilainya E itu. Kalau dia kuliah mungkin dia tidak lulus itu," jelasya saat dihubungi KBR68H.
Senin (9/12) kemarin adalah peringatan Hari Antikorupsi Sedunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga turut memperingatinya di Istana Negara dengan mengundang sejumlah pejabat tinggi pemerintah. Dalam peringatan tersebut SBY meminta agar pemberantasan korupsi dilanjutkan secara intensif dan agresif. Kata dia tugas ini bukan hanya misi KPK melainkan kewajiban semua pihak.
Editor: Antonius Eko