Bagikan:

Ombudsman RI: Moratorium Pelaksanaan Ospek

KBR68H, Jakarta

NASIONAL

Kamis, 12 Des 2013 17:46 WIB

Author

Doddy Rosadi

Ombudsman RI: Moratorium Pelaksanaan Ospek

ombudsman, ospek, moratorium

KBR68H, Jakarta – Jatuhnya korban pada masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) karena minimnya pengawasan yang dilakukan pihak sekolah/perguruan tinggi yang bersangkutan. Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan, Budi Santoso, menyatakan, pelaksanaan Ospek yang berlangsung di pelbagai sekolah/perguruan tinggi kerapkali dijadikan sebagai ajang balas dendam kakak kelas kepada adik kelasnya. Oleh karena itu, harus ada upaya keras dan tegas untuk menghentikan mata rantai kekerasan seperti itu.

Dengan fakta tersebut, Budi menegaskan, Ombudsman RI meminta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk segera mengambil keputusan yang tegas guna melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan Ospek selama ini. Misalnya dengan melakukan moratorium (penghentian sementara) pelaksanaan Ospek dalam upaya memotong "regenerasi kekerasan" yang sering terjadi dalam pelaksanaan Ospek.

"Untuk kemudian disusun formula baru pelaksanaan Ospek atau apapun namanya yang lebih bersifat akademis, pembangunan karakter dan kepemimpinan yang nir-kekerasan," jelas Budi, Kamis (12/12), dalam keterangan pers yang diterima KBR68H.

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) kembali menelan korban. Kali ini seorang mahasiswa Institut Teknologi Nasional atas nama Fikri Dolasmantya Surya diketahui meninggal usai mengikuti mengikuti Kemah Bakti Desa Jurusan Planologi di Kawasan Goa Cina, Oktober 2013.

Kematian Fikri diduga terjadi akibat kekerasan fisik oleh para senior kampusnya. Hal ini telah menambah daftar siswa/mahasiswa yang menjadi korban atas pelaksanaan Ospek di berbagai sekolah dan perguruan tinggi.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending