Bagikan:

LIMA: Tatu Chasanah Menang, KKN di Golkar Masih Terjadi

KBR68H, Jakarta- Terpilihnya Tatu Chasanah sebagai Ketua DPD Partai Golar Banten menunjukkan praktek KKN di tubuh partai beringin masih terjadi.

NASIONAL

Sabtu, 28 Des 2013 12:13 WIB

Author

Nur Azizah

LIMA: Tatu Chasanah Menang, KKN di Golkar Masih Terjadi

Tatu Chosiyah, golkar, lima


KBR68H, Jakarta-  Terpilihnya Tatu Chasanah sebagai Ketua DPD Partai Golar Banten menunjukkan praktek KKN di tubuh partai beringin masih terjadi. Kemarin, adik tersangka suap sengketa Pilkada Lebak itu terpilih menggantikan Atut Chosiyah sebagai Ketua DPD Banten. Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan, sikap Golkar yang berseberangan dengan pemberantasan korupsi  bakal menurunkan tingkat keterpilihan partai itu pada pemilu 2014.

"Ini membuktikan kepada kita bahwa tidak ada reformasi yang sungguh sungguh di partai politik dalam hal ini khususnya di Partai golkar. Dua penyakit lamanya tetap dipelihara. Pertama KKN politik kedua tidak ada sensitifitas terhadap tindak pidana yang bersifat korupsi atau suap. Sama sekali tidak ada sensitifitas anti korupsi di dalam tubuh Golkar. Dengan satu orang yang bernama Tatu itu sebenarnya sudah menggambarkan itu. Kecuali mungkin pemilunya penuh rekayasa. Tapi kalau dari perspektif publik dugaan saya jelas ini akan menurunkan kepercayaan dan elektabilitas partai Golkar," terang Ray Rangkuti kepada KBR68H, Sabtu (28/12).

Pengamat politik Lingkar Madani Ray Madani menambahkan, terpilihnya Tatu Chosiyah sebagai Ketua DPD Partai Golkar Banten membuktikan dinasti Atut masih berkuasa di provinsi itu. Ray juga menyayangkan sikap DPRD Banten yang hingga kini tidak mampu mengedepankan kepentingan rakyat, seperti usulan  pemecatan Atut dari jabatannya sebagai Gubernur.

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending