Bagikan:

Ketua KPK: Hapus Amplop untuk Jurnalis

KBR68H, Jakarta - Ketua KPK Abraham Samad kembali mendesak agar pejabat Lembaga Negara dan Kementerian tidak memberikan amplop atau uang kepada jurnalis. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan penyuapan wartawan adalah praktek buruk masa lalu.

NASIONAL

Jumat, 06 Des 2013 10:27 WIB

Author

Sasmito

Ketua KPK: Hapus Amplop untuk Jurnalis

KPK, Amplop, jurnalis

KBR68H, Jakarta - Ketua KPK Abraham Samad kembali mendesak agar pejabat Lembaga Negara dan Kementerian tidak memberikan amplop atau uang kepada jurnalis. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan penyuapan wartawan adalah praktek buruk masa lalu.

Menurut dia, moral pejabat patut dipertanyakan jika masih memberi suap kepada jurnalis lewat staf humas di lembaganya.

"Sebaiknya praktik-praktik yang pernah dilakukan di masa lalu misalnya lembaga-lembaga publik, BUMN, perusahaan biasanya kalau ingin menyampaikan sesuatu mengundang wartawan melalui humasnya. Saya pikir cara-cara itu harus dihindari dan oleh karena itu saya pikir kalau masih ada pejabat-pejabat tertentu yang masih melakukan hal demikian patut dipertanyakan jangan-jangan pejabatnya tidak benar nih, jadi masih melakukan hal-hal itu," ujar Ketua KPK Abraham Samad usai membuka acara seminar humas lembaga dan kementerian.

Ketua KPK Abraham Samad menambahkan, komunikasi publik lembaga dan kementerian juga harus diperluas melalui pemanfaatan media sosial. Menurut dia, media sosial efektif untuk menyampaikan program-program dari pemerintah kepada masyarakat.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Ignatius Jonan meminta wartawan juga mendukung dihentikannya kebiasaan mengantongi amplop. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat, fungsi hubungan masyarakat bisa sukses hanya jika petugasnya mampu bersikap transparan dan jujur.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending