Bagikan:

Kementerian Kesehatan: 3,6 Juta Penduduk Indonesia Buta

Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 3,6 juta atau 1,5 persen penduduk Indonesia mengalami kebutaan. Selain itu, Data Sistem Informasi Rumah Sakit juga menunjukkan jumlah pasien rawat jalan untuk penyakit mata, khususnya gangguan refraksi mencapai 156.6

NASIONAL

Sabtu, 14 Des 2013 22:18 WIB

Author

Muliarta

Kementerian Kesehatan: 3,6 Juta Penduduk Indonesia Buta

Kementerian Kesehatan, 3, 6 Juta, Buta

KBR68H, Denpasar - Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 3,6 juta atau 1,5 persen penduduk Indonesia mengalami kebutaan. Selain itu, Data Sistem Informasi Rumah Sakit juga menunjukkan jumlah pasien rawat jalan untuk penyakit mata, khususnya gangguan refraksi mencapai 156.660 orang dan 77.700 pasien katarak.

Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Chairul Radjab Nasution mengatakan, pemerintah kini terus berupaya menurunkan angka prevalensi penyakit mata melalui promosi pelayanan kesehatan mata yang bermutu dan terjangkau. Pemerintah juga telah mengintegrasikan upaya kesehatan mata ke dalam kegiatan pokok puskemas.

“Sehingga nanti akses kita di Puskemas harus lebih baik. Salah satunya adalah rumah sakit punya mobil keliling. Jadi bila ada kasus-kasus yang diterima di puskesmas dan operasi, cukup bisa dilakukan di mobil klinik keliling itu. Kita lakukan di sana dan bila kasusnya memang memerlukan suatu tindakan lebih lanjut, tentunya nanti kita akan kirim ke rumah sakit,” ujar Chairul Radjab Nasution di Bali, Sabtu (14/12).

Chairul Radjab Nasution menyebutkan, sejak 1987 pemerintah telah mengembangkan program penanggulangan katarak paripurna melalui rumah sakit maupun balai kesehatan mata masyarakat.

Kondisi di Bali

Penanganan mata di salah satu provinsi di Indonesia yakni di Bali masih minim. Rumah Sakit Indera Denpasar Bali mengalami kekurangan tenaga dokter mata. Kurangnya tenaga dokter mata ini menyebabkan pelayanan pasien terganggu.

Direktur Rumah Sakit Indera Denpasar dr. Ni Made Yuniti mengaku khawatir akan turunnya kualitas layanan akibat kurangnya tenaga dokter mata ini. Apalagi jumlah pasien gangguan mata yang berobat ke Rumah Sakit Indera mencapai 100-200 pasien per-hari.

“Pasien 200 orang, ada dokter cuma 2 orang, satu dokter umpamanya melayani 75 pasien, bisa bayangin memeriksa 75 pasien, kita hanya punya 5 dokter tetap, 1 dokter kontrak, kalau menurut standar itu ada 10 sub-spesialis, semuanya harus ada satu-satu, jadi minimal 15 dokter,” papar dr. Ni Made Yuniti di Bali.

Ni Made Yuniti berharap pemerintah segera menambah jumlah tenaga dokter mata. Apalagi rumah sakit Indera akan menjadi rumah sakit rujukan pelayanan kesehatan mata untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur. Selain itu, minimnya jumlah tenaga dokter juga dikhawatirkan akan menyulitkan Rumah Sakit Indra Denpasar untuk memenuhi standar pelayanan sebagai rumah sakit dengan tipe A.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending