KBR68h, Jakarta - Pemerintah meminta masyarakat tidak panik atas rencana penarikan stimulus fiskal (tapering off) Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed. Kebijakan itu rencananya akan dimulai Januari mendatang. Menteri Koordinantor Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa mengklaim sudah menyiapkan kebijakan manajemen krisis untuk menghalau dampak negatif tapering off itu. Kata dia, tapering off ini tak hanya dihadapi Indonesia, tetapi juga negara-negara lain.
“Kita juga jangan selalu dimomohi, dihantui oleh seakan-akan kita mengalami apa itu karena tappering off. Tappering off itu menyangkut seseuatu yang akan terjadi. Jadi yang penting kita menyiapkan diri. Memang kalau tappering off itu biasanya dolar menguat, Nah kalau dolar menguat, akibatnya relatif mata uang regional itu melemah, termasuk Rupiah, bukan hanya kita saja,“ ujar Menko Perekonomian Hatta Radjasa di kantornya, Kamis (19/12).
Bank Sentral Amerika memastikan pengurangan dana stimulusnya mulai Januari mendatang sebanyak 10 miliar USD atau sekitar Rp 5,7 triliun setiap bulannya. Sejak 2008, Amerika menggunakan dana stimulus itu untuk membeli surat-surat utang triliunan Rupiah dengan mata uang dollar. Akibatnya, jumlah Dollar yang masuk ke Indonesia semakin banyak. Namun, Hatta menyakini Rupiah dan IHSG akan membaik ketika pergantian tahun terjadi.
Editor: Damar Fery Ardiyan
Indonesia Siap Hadapi Tapering Off
KBR68h, Jakarta - Pemerintah meminta masyarakat tidak panik atas rencana penarikan stimulus fiskal (tapering off) Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed

NASIONAL
Kamis, 19 Des 2013 22:36 WIB


Indonesia Siap Hadapi Tapering Off
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai