Hingga Kini, Operator Telekomunikasi Lokal Tidak Terlibat Aksi Penyadapan

KBR68H, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masih menyelidiki keterlibatan operator celular lokal yang diduga bekerjasama dengan Australia untuk menyadap sejumlah pejabat tinggi di Tanah Air, 2009 lalu. Menkominfo, Tifatul Sembiring mengatakan, sampai kini intitusinya  belum menemukan  indikasi keterlibatan operator lokal dalam kasus ini. Namun, kata dia, semua operator telekomunikasi di tanah air telah dipanggil untuk menyampaikan laporan mengenai dugaan penyadapan yang melibatkan perusahaan mereka.

“Apakah penyadapan dilakukan di gadget yang bersangkutan, apakah di antara gadget dengan BTS, apakah antara BTS dengan BTS, atau apakah BTS dengan satelit, peluangnya itu ya disitu. Apakah operator lokal terlibat dalam arti aktif melakukan sistem penyadapan. Nah, di mana sistem penyadapan selama ini, itu ada log file namanya. Log file adalah data transaksi penyadapan dan itu semua terekam mas. Nah didalam data ini belum ada kasus dilakukan penyadapan diluar 5 instansi yang diberikan kewenangan oleh undang-undang untuk menyadap,” ujarnya kepada wartawan dalam laporan akhir tahun Kemenkominfo, Jumat (27/12).

Menkominfo Tiffatul Sembiring mensinyalir,  ada tekhnologi lain yang digunakan Australia untuk menyadap beberapa pejabat penting Indonesia. Kata dia, Kemenkominfo  juga terus mengingatkan para operator telekomunikasi lokal untuk meningkatkan sistem dan standar prosedur pengamanan.

Sebelumnya sejumlah pejabat Indonesia, termasuk Presiden Yudhoyono disadap telepon genggamnya oleh intelejen Australia. Penyadapan yang berlangsung pada 2009, dibongkar bekas analis Badan Keamanan Nasional AS (NSA), Edward Snowden. Selain Indonesia, Snowden juga membongkar aksi penyadapan yang dilakukan AS terhadap negara sekutunya seperti Jerman.


Editor: Nanda Hidayat