KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta menjalin diplomasi dengan Presiden Cina untuk mempercepat proses ekstradisi koruptor kredit Bank Bapindo Eddy Tansil. Peneliti Pukat UGM, Hifdzil Alim mengatakan tanpa diplomasi langsung antar presiden proses ekstradisi dikhawatirkan tidak akan berhasil. Ditambah lagi, kata dia, penyelesaian kasus Eddy Tansil akan memasuk masa kadaluarsa.
“Ya itu sebenarnya mudah, tinggal menghubungi Presiden saja. Ini hubungan Kepala negara masalahnya. Jadi Jaksa Agung tidak bisa langsung. Jadi memang harus dimulai dari Presiden ke Presiden. Agar lebih mudah,” ujar Hifdzil kepada KBR68H.
Sebelumnya, Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan Eddy Tansil terlacak keberadaannya di Cina. Menurutnya, Kejagung telah mengirimkan surat ekstradisi pada tahun 2011.
Ia meminta masyarakat bersabar untuk penyelesaian kasus ini karena sedang diupayakan untuk segera diekstradisi ke Indonesia. Eddy Tansil terbukti menggelapkan uang sebesar 565 juta dolar Amerika (sekitar 1,5 triliun rupiah dengan kurs saat itu) yang didapatnya melalui kredit Bank Bapindo melalui grup perusahaan Golden Key Group. Atas perbuatannya, ia dihukum 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Eddy pun diputus hakim harus mengganti uang Rp 500 miliar dan membayar kerugian negara Rp1,3 triliun. Basrief mengatakan, tim pemburu koruptor dan lembaga terkait masih terus berusaha memulangkan Edy dari tempat persembunyiannya.
Editor: Doddy Rosadi
Ekstradisi Edy Tansil, SBY Bisa Jalin Diplomasi dengan Presiden Cina
KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta menjalin diplomasi dengan Presiden Cina untuk mempercepat proses ekstradisi koruptor kredit Bank Bapindo Eddy Tansil.

NASIONAL
Selasa, 24 Des 2013 19:37 WIB


edy tansil, sby, ekstradisi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai