Bagikan:

Capai Rp 13,5 Triliun, Kemenkominfo Cetak PNPB Terbesar

KBR68H, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika berhasil menaikkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) 2013. Peningkatannya mencapai Rp 13,5 trilliun lebih

NASIONAL

Jumat, 27 Des 2013 22:15 WIB

Author

Ade Irmansyah

Capai Rp 13,5 Triliun, Kemenkominfo Cetak PNPB Terbesar

Capai Rp 13, 5 Triliun, Kemenkominfo Cetak PNPB Terbesar

KBR68H, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika berhasil menaikkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) 2013. Peningkatannya mencapai Rp 13,5 trilliun lebih. Sementara Kemenkominfo memberikan PNPB sebesar Rp 10 triliun. Menkominfo, Tiffatul Sembiring mengatakan, PNPB itu adalah pemasukan negara terbesar sepanjang sejarah Kemenkominfo. Pasalnya, PNPB tahun ini telah melebihi target. Menurutnya, tahun ini Kemenkominfo hanya menggunakan anggaran sekira Rp 2,9 trilliun.

“Saya menaikkan dari Rp 7 trilliun loh. Kita tidak terlalu khawatir lah, mau di potong separuh oleh DPR juga gak masalah, asal gaji pegawai dibayar, tetapi hasilnya kan besar, itu yang penting. Hasilnya itu Rp 13 koma sekian trilliun. Jadi kami memberikan sekitar Rp 10 trilliun lebih kepada negara. Dan itu terbesar kedua setelah ESDM dan ESDM itu kan ada barangnya seperti minyak, gas, batubara, kalau kami hanya menyewakan udara kosong, frekuensi. Tahun depan akan ada lelang lagi pak? Ada, 10 Mz di 3G akan kita lelang lagi," ujarnya kepada wartawan pada laporan akhir tahun lembaganya, Jumat (27/12).

Tiffatul Sembiring menambahkan, jumlah PNPB tahun ini mengalami kenaikan sebesar 17,3 persen dari PNPB lalu sebesar Rp 11,5 triliun lebih. Kata dia, direktorat yang berkontribusi paling besar dalam PNPB tersebut adalah Ditjen Sumber Daya dan Perangkat dan Pos Informatika (SDPPI) yang memberikan pemasukan sebesar Rp 10,8 triliun, terutama dari biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi. (Baca: KIDP Ajak Masyarakat Lawan Penyalahgunaan Frekuensi Publik)

Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending