Bagikan:

BNN Bakal Bangun Tempat Rehabilitasi di 33 Propinsi

KBR68H, Jakarta - Badan Narkotika Nasional berencana membangun tempat rehabilitasi di 33 propinsi. Kepala BNN Anang Iskandar mengatakan, langkah ini bertujuan untuk menekan penggunaan narkotika yang terus tumbuh.

NASIONAL

Kamis, 05 Des 2013 14:03 WIB

Author

Bambang Hari

BNN Bakal Bangun Tempat Rehabilitasi di 33 Propinsi

narkoba, BBN, pusat rehabilitasi

KBR68H, Jakarta - Badan Narkotika Nasional berencana membangun tempat rehabilitasi di 33 propinsi. Kepala BNN Anang Iskandar mengatakan, langkah ini bertujuan untuk menekan penggunaan narkotika yang terus tumbuh.

Menurutnya, salah satu cara untuk memutus rantai penggunaan narkoba adalah dengan membangun tempat-tempat rehabilitasi. Sehingga para pengguna narkoba nantinya dapat dipantau di pusat rehabilitasi, bukan di penjara. Selain itu, pihaknya juga berencana memperketat akses keluar masuk di perbatasan.

"Sebenarnya kita sudah mengajukan ini ke DPR. Tidak hanya tempat rehabilitasi. Tapi juga kami ingin memiliki peralatan-peralatan untuk menangkap para pengedar narkoba. Kalau tempat rehabilitasi kita ajukan ke 33 propinsi. Tapi kalau alat-alat deteksinya kita ajukan 66 titik di perbatasan. Yaitu pelabuhan-pelabuhan, maupun bandara. Nanti kami akan lengkapi X-Ray. 33 propinsi. Kami akan ajukan anggarannya. DPR sudah setuju, tinggal realisasinya saja," ujar Anang kepada wartawan di kantornya.

Kepala BNN Anang Iskandar menambahkan, apabila dibandingkan dengan Thailand, Indonesia masih banyak kekurangan dalam hal penanggulangan pengedaran narkotika. Dia mencontohkan, negeri gajah putih itu memiliki lebih dari 800 pusat rehabilitasi narkotika yang tersebar di penjuru negeri.

Sementara, hingga tahun ini Indonesia hanya memiliki empat pusat rehabilitasi yang dianggap layak.

Baca: BNN: 251 Narkotika Jenis Baru Siap Masuk ke Indonesia

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending