KBR68H, Jakarta – Sutradara sinetron Love in Paris mengaku mendapat izin dari direktur Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita untuk menggelar syuting film di ruang perawatan khusus atau ICU.
Sutradara Femmy Sagita mengklaim awalnya mereka tidak berencana syuting di ruang ICU. Akan tetapi ia mendapatkan tawaran langsung dari rumah sakit untuk menggunakan ruangan ICU yang tidak terpakai, untuk pengambilan gambar sinetron.
Femmy Sagita memberi tanggapan seputar protes publik terhadap adanya kegiatan syuting sinetron di ruang perawatan khusus (Intensive Care Unit/ICU) Rumah Sakit Harapan Kita. Syuting itu dianggap mengganggu pelayanan kesehatan di sana, termasuk pada Ayu Tria, bocah usia 9 tahun penderita leukemia. Ayu tengah dirawat karena pembuluh darahnya pecah. Ayu meninggal beberapa jam setelah di bawa ruang ICU, tempat syuting digelar.
Femmy mengaku tidak berada di lokasi syuting.
"Kalau soal ada kru di ruang syuting, itu pihak rumah sakit hanya membolehkan lima orang. Yang masuk pun hanya lima orang. Kalau di depan ruangan ada sejumlah kru, memang prosedur syuting juga begitu. Kalau ini kemudian dipersoalkan, mengapa bisa berada di situ, silakan tanya ke rumah sakit. Mengapa bisa diizinkan syuting di ICU," kata Femmy.
Rumah Sakit Harapan Kita menjadi sorotan publik karena mengizinkan syuting sinetron di ruang perawatan khusus atau ICU. Apalagi, di ruang itu ada seorang bocah penderita leukemia bernama Ayu Tria yang membutuhkan perawatan khusus. Ayu meninggal pada Kamis dinihari tadi. Sejumlah pihak menilai acara syuting sinetron itu mengganggu perawatan pasien yang dirawat di ruang ICU.