KBR68H, Jakarta - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyebutkan ratusan gereja ditutup di berbagai daerah Indonesia sepanjang tahun ini.
Koordinator Komisi Teologi PGI, Albertus Patty menyesalkan alasan penutupan gereja yang terkesan sangat klasik yakni tidak ada izin.
Ia mengatakan penutupan gereja paling banyak terjadi di Jawa Barat.
"Ada
yang memiliki izin tapi disuruh tutup, seperti kasus GKI Yasmin. Ada
yang memang tidak memiliki izin, karena mencari izin susah sekali,
karena masyarakat sekitar menolak. Ada juga yang sudah berdiri puluhan
tahun, tapi belum keluar izinnya," kata Albertus Patty.
Koordinator
Komisi Teologi PGI Albertus Patty menambahkan selain Jawa Barat,
penutupan gereja juga banyak terjadi di daerah lain seperti Jawa timur
dan Sumatera.
Menurutnya, PGI sudah menyampaikan protes ke pemerintah terkait penutupan gereja. Namun demikian, hingga saat ini pemerintah belum memberikan jawaban dan terkesan membiarkan.
Kasus penutupan gereja yang berlarut-larut antara lain menimpa GKI Yasmin di Bogor dan Gereja HKBP Fildaelfia di Bekasi Jawa Barat. Padahal izin pembangunan mereka sudah disahkan Mahkamah Agung. Para jemaat gereja itu tidak bisa merayakan ibadah Natal di gereja sendiri.