KBR68H, Jakarta - Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) meminta pemerintah menghentikan impor itik. Langkah itu untuk mencegah penyebaran virus flu burung.
Sebanyak 320 ribu itik ditemukan mati akibat virus flu burung varian baru di Pulau Jawa. Ketua Himpuli Ade M Zulkarnain mengatakan, meskipun Pemerintah sudah mengeluarkan larangan impor itik dari negara-negara yang belum bebas flu burung seperti Cina dan Thailand, namun kenyataannya itik dari negara-negara tersebut masih ditemukan.
"Termasuk dari negara-negara lain. Karena itik impor yang masuk ke Indonesia ini adalah lebih dominan itik peking. Dari info yang kita peroleh itu dari dua negara yaitu Thailand dan Cina. Kan hasil temuan pemerintah sendiri yang menyebutkan bahwa salah satu penyebab menyebarnya virus flu burung yang sangat ganas ini berasal dari itik impor. Seharusnya pemerintah melakukan pelacakan siapa yang melakukan impor ini dan itik ini masuk dari negara mana," tegas Ade M Zulka.rnain
Ketua Himpuli Ade M Zulkarnain menambahkan, sudah mengirimkan surat permohonan penghentikan impor itik kepada Kementerian Pertanian namun belum mendapatkan respon.
Sementara Kementerian Pertanian mengklaim tidak pernah mengeluarkan izin impor dari negara-negara yang belum bebas dari virus flu burung. Negara tersebut adalah Thailand, Cina, Hongkong, Malaysia, dan Jepang.