Bagikan:

Optimalisasi Alutsista Produksi Dalam Negeri

KBR68H, Jakarta - Teknologi bukanlah satu-satunya penentu kemenangan suatu perang. Kegagalan Amerika Serikat di Vietnam tahun 1970-an menjadi bukti.

NASIONAL

Kamis, 20 Des 2012 15:56 WIB

Author

Aris Santoso

Optimalisasi Alutsista Produksi Dalam Negeri

alutsista

KBR68H, Jakarta - Teknologi bukanlah satu-satunya penentu kemenangan suatu perang. Kegagalan Amerika Serikat di Vietnam tahun 1970-an menjadi  bukti.  Pasukan Amerika Serikat yang dikenal unggul dalam teknologi alutsista (alat utama sistem persenjataan), ternyata bisa dikalahkan  pasukan Vietnam yang alutsistanya tidak sebanding. Belajar dari pengalaman tersebut, Indonesia harus yakin bahwa kecil tidak berarti lemah.

Demikian dikemukakan Direktur Teknik Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan, Sisriadi, dalam seminar menyambut Hari Juang Kartika (Hari Jadi TNI AD), di Jakarta, kemarin (19/12).

Sisriadi, yang juga bekas Kadispenad, melanjutkan, perkembangan lingkungan strategis menjadikan akses terhadap teknologi semakin mudah, karena teknologi menjadi semakin murah dan kemampuan manusia dalam penguasaan teknologi menjadi semakin baik.

Menurut Sisriadi, pihak Angkatan Darat harus mampu mengembangkan inovasi untuk memanfaatkan teknologi bagi kepentingan pengadaan dan peningkatan kualitas alutsista, dengan harga terjangkau.

“Banyak sekali teknologi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Darat, oleh industri dalam negeri dengan harga relatif terjangkau,” kata Sisriadi.

Sisriadi melihat  kecenderungan meningkatnya  anggaran pemerintah dibidang pertahanan.

“Karenanya peluang ini harus disambut baik oleh pimpinan Angkatan Darat, untuk menyusun program-program pembinaan kemampuan yang realistis dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,” ujar Sisriadi.



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending