KBR68H, Jakarta - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi KNKT menyatakan kecelakaan Pesawat Sukhoi jenis Superjet 100 seharusnya bisa dihindari.
Ketua Tim Investigasi Mardjono Siswosuwarno mengatakan pilot seharusnya tidak mengabaikan peringatan bunyi bahaya yang sudah berbunyi setengah menit sebelum pesawat jatuh. Namun pilot Sukhoi justru mematikan bunyi peringatan tersebut.
"Dari data simulasi ini, diketahui bahwa tabrakan bisa dihindari apabila dalam waktu 24 detik setelah peringatan pertama dari TAWS pilot melakukan tindakan recovery. Hasil ini menyimpulkan seperti itu. Kemudian diketahui juga bahwa warning-warning dari TAWS ini berfungsi sebagaimana mestinya," jelas Mardjono Siswosuwarno.
Pada Mei lalu, Pesawat komersial Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Jawa Barat saat melakukan penerbangan perkenalan. Sebanya 45 orang tewas dalam kecelakaan itu. KNKT hari ini merilis kecelakaan pesawat itu murni karena kesalahan pilot.
KNKT: Pilot Masih Bisa Hindari Kecelakaan
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi KNKT menyatakan kecelakaan Pesawat Sukhoi jenis Superjet 100 seharusnya bisa dihindari. Ketua Tim Investigasi Mardjono Siswosuwarno mengatakan pilot seharusnya tidak mengabaikan peringatan bunyi bahaya yang sudah

NASIONAL
Selasa, 18 Des 2012 19:29 WIB

Sukhoi jenis Superjet 100
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai