KBR68H, Jakarta - Jemaat HKBP Filadelfia dan GKI Yasmin diminta tidak berhenti memperjuangkan hak mereka untuk beribadah di Indonesia. Peneliti Setara Institute Ismail Hasani mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mungkin terus menutup mata atas kasus intoleransi beragama ini. Ismail meminta jemaat kedua gereja tersebut terus berjuang dengan cara damai.
"Jelas tidak mungkin Presiden tidak tahu. Tidak mau tahu Presidennya. Karena jauh-jauh hari teman-teman GKI Yasmin dan Filadelfia telah menyampaikan kepada publik. Bahkan telah mengundang secara terbuka untuk misa bersama GKI Yasmin. Jadi ini bentuk pengabaian serius pemerintah."ungkap Ismail.
Peneliti Setara Institute, Ismail Hasani menambahkan, jika Presiden tetap abai menyelesaikan konflik kebebasan beribadah jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, maka kondisi serupa dikhawatirkan akan menyebar ke sejumlah daerah lain. Setara bahkan mencatat pertentangan kelompok intoleran sudah mulai terlihat di Aceh. Di negeri Serambi Mekah itu terdapat 13 titik tempat ibadah yang dipersoalkan, diantaranya di Singkil dan Aceh Besar.
Kasus GKI Yasmin dan Filadelfia, SBY Jangan Tutup Mata
KBR68H, Jakarta - Jemaat HKBP Filadelfia dan GKI Yasmin diminta tidak berhenti memperjuangkan hak mereka untuk beribadah di Indonesia.

NASIONAL
Rabu, 26 Des 2012 10:29 WIB


hkbp filadelfia, gki yasmin
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai