Bagikan:

Inilah Kronologis Meninggalnya Ayu Tria di RS Harapan Kita

KBR68H, Jakarta

NASIONAL

Kamis, 27 Des 2012 14:57 WIB

Inilah Kronologis Meninggalnya Ayu Tria di RS Harapan Kita

ayu tria, RS Harapan Kita

KBR68H, Jakarta – Ayu Tria Desiani, (9 tahun) putri Kurnianto meninggal pada 27 Desember 2012 pukul 02.30 WIB di RS Harapan Kita. Kurnianto, yang merupakan pegawai bagian umum KBR68H, menuturkan, anaknya masuk Unit Gawat Darurat pada Rabu (26/12) pukul 18.30 WIB. Ketika itu, pembuluh darah Ayu pecah sehingga harus dirawat di ruang gawat darurat RS Harapan Kita.

Pukul 20 WIB, Ayu sudah berada di ruang ICCU. Ketika masuk ke ruang ICCU, sudah berlangsung proses pengambilan gambar untuk sinetron Love in Paris. Kata Kurnianto, jarak tempat tidur Ayu dengan lokasi pengambilan gambar hanya dipisahkan oleh empat tempat tidur bayi.

“Kru PH bebas keluar masuk ruangan yang seharusnya steril. Peralatan mereka dari mulai UGD, kasir, ruang rawat ICCU. Akibatnya keluarga pasien terhalang masuk dan harus melalui pintu samping,”kata Kurnianto.

Pada Kamis dinihari pukul 02.00, Ayu koma, jantungnya berhenti dan tim medis langsung memompa. Selang 30 menit kemudian, Ayu dinyatakan meninggal. Pukul 04.00, Kurnianto dan keluarga keluar dari RS Harapan Kita. Dia melihat kru Production House masih ada di RS. Beberapa kru tampak masih tertidur pulas di ruang tunggu.

Sejumlah artis yang ada di lokasi pengambilan gambar antara lain Mathias Muchus, Surya Saputra dan Ira Wibowo. Ketika masuk ke ruang ICCU, Kurnianto tidak diberitahu bahwa tengah ada proses pengambilan gambar untuk sinetron di ruangan tersebut.

Ayu menjalani kemoterapi sejak usia 2 tahun 7 bulan. Kurnianto menggunakan fasilitas Jamkesda untuk tindakan di Rumah Sakit. Jamkesda baru digunakan selama enam bulan terakhir setelah sebelumnya menggunakna Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending