Bagikan:

FITRA: Penyerahan APBD Lambat, Pemerintah Tak Tegas

NASIONAL

Jumat, 28 Des 2012 21:22 WIB

Author

Ade Irmansyah

FITRA, DAU, APBD, RAPBD

KBR68H, Jakarta – LSM Transparansi Anggaran FITRA menilai pemerintah tidak tegas memberikan sanksi terkait keterlambatan pemerintah daerah menyusun dan menyerahkan APBD 2013 ke Kementerian Dalam Negeri.

Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi mengatakan selama ini pemerintah tidak pernah tegas ke pemerintah daerah.

"Ini karena kurang tegasnya pemerintah pusat. Kadang-kadang mengeluarkan ancaman di media. Tapi setelah itu tidak dilaksanakan. Kalo 25 persen saja (DAU) ditahan atau ditunda saja dananya itu pasti pemerintah daerah tidak ada yang bisa menggaji pegawai. Apa mampu kepala daerah menggaji pegawai? Ga ada yang mampu," kata Ucok Sky Khadafi.

"Misalnya 5 sampai 10 persen aja DAU itu ditahan, pasti pemerintah daerah kewalahan. Tapi kalau penghargaan itu selalu tegas, misalnya ada pemerintah daerah yang selesai sebelum Desember ini mendapat penghargaan. Yang terlambat harus tegas juga," kata Ucok Sky Khadafi.

Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi menuding keterlambatan ini memang disengaja oleh Pemerintah Derah dan DPRD untuk kepentingan pemilu mendatang.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengancam akan menunda 25 persen Dana Alokasi Umum (DAU) bagi daerah yang belum serahkan APBD 2013 sampai dengan 31 Desember tahun ini.


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending