Bagikan:

Suhu RI Diprediksi Lebih Panas 2025, Faktornya?

Climate Outlook 2025.

NASIONAL

Selasa, 05 Nov 2024 14:38 WIB

Author

Hoirunnisa

Suhu RI Diprediksi Lebih Panas 2025, Faktornya?

Ilustrasi: Seorang ibu bersama anaknya menggunakan payung untuk menghindari sengatan matahari di kawasan Bundaran HI, Jakarta, (23/10/2019). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Indonesia akan merasakan suhu lebih panas atau kenaikan temperatur pada 2025. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, suhu permukaan rata-rata bulanan di wilayah RI akan naik pada 2025. Hal itu disampaikannya saat meluncurkan 'Climate Outlook 2025' Senin, 4 November 2024.

"Suhu udara permukaan ata-rata bulanan di wilayah Indonesia mulai Januari sampai dengan Desember 2025 diprediksi akan mengalami anomali berkisar antara positif 0,3 sampai dengan positif 0,6 derajat Celcius. Intinya ini lebih panas lebih hangat 0,3 hingga 0,6 derajat Celcius pada bulan Mei hingga Juli 2025," ujar Dwikorita saat meluncurkan 'Climate Outlook 2025' Senin, (4/11/2024).

Baca juga:

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan seluruh pihak harus mewaspadai kenaikan suhu ini, utamanya masyarakat di Sumatra bagian Selatan, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Meski ada anomali suhu, namun sepanjang 2025 tidak akan terjadi anomali iklim. Kata Dwikorita, hal itu dikarenakan ENSO (El Nino-Southern Oscillation), dan IOD (Indian Ocean Dipole) berada dalam kondisi netral sepanjang 2025. Sedangkan, kondisi La Nina lemah diprediksi akan terus terjadi hingga awal 2025.

"Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer dan laut tersebut, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami curah hujan tahunan pada kategori normal dengan jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1000-5000 mm/tahun," jelas Dwikorita.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending