Bagikan:

PP Muhammadiyah Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Apa Alasannya?

"Karena gizinya rendah, ekosistem tidak bagus. Jadi jangan bayangkan masa depan Indonesia Emas"

NASIONAL

Selasa, 19 Nov 2024 16:04 WIB

Author

Ken Fitriani

makan

Siswa menikmati makan bergizi gratis di Bogor, Jabar, Jumat, (25/10/2024). (FOTO: ANTARA/Arif Firmansyah)

KBR, Yogyakarta- Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan dukungan penuh terhadap program makan bergizi gratis yang digagas pemerintah. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan bahwa organisasi tersebut telah lebih dulu menjalankan program serupa melalui kerja sama lintas majelis PKU, termasuk rumah sakit.

"Artinya Muhammadiyah tidak akan mengganggu program pemerintah, bila perlu kerja sama dan kita bisa juga program mandiri tapi bersama ya," ucap Haedar di Yogyakarta, Senin (18/11/2024).

Haedar menyebut, agenda makan bergizi gratis tersebut harus ditarik dalam agenda membangun kesehatan anak Indonesia. Berdasarkan rilis dunia, kata dia, tingkat IQ orang Indonesia berkisar di angka 78,59 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa posisi Indonesia rendah atau di peringkat 113, berdekatan dengan Papua Nugini dan Timor Leste.

"Ini serius. Belum stunting yang masih jadi problem besar. Karena gizinya rendah, ekosistem tidak bagus. Jadi jangan bayangkan masa depan Indonesia Emas itu pada kita-kita yang ada di kota dan kota-kota besar ya," jelasnya.

Baca juga:

Haedar mengungkapkan, program makan bergizi gratis itu mestinya nanti menjadi gaya hidup jika keluarganya makmur. Namun karena masih banyak keluarga yang belum makmur, maka dipaketkan dengan program sekolah.

"Mungkin bagi kelas atas nggak perlu itu makan siang gitu apalagi gratis," imbuhnya.

Haedar menambahkan bahwa program makan bergizi gratis ini juga harus dikaitkan dengan program-program pemberdayaan ekonomi keluarga dan ekonomi UMKM.

"Kami juga sudah pernah berdiskusi cukup lama juga dengan Pak Prabowo, bahwa UMKM itu tidak cukup dengan program apa adanya seperti saat ini, jalan di tempat. Harus ada kebijakan progresif afirmatif agar dia naik kelas dan itu yang akan makmurkan mayoritas rakyat," pungkasnya.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending