Bagikan:

Pengungsian Erupsi Lewotobi, Gibran: Jangan Persulit

"Jangan dipersulit lagi dengan proses-proses assessment yang berbelit-belit. Kita ingin yang cepat,”

NASIONAL

Jumat, 15 Nov 2024 08:45 WIB

Author

Heru Haetami

Pengungsi Lewotobi Laki-Laki

Wapres Gibran Rakabuming di posko pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Kobasoma, Titehena, Flores Timur, NTT, Kamis (14/11/24). (Antara/Aditya P)

KBR, Jakarta- Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meminta agar jajaran pemerintahan terkait segera memetakan relokasi warga korban erupsi Lewotobi Laki-Laki ke permukiman yang lebih baik. Gibran bilang, setelah evakuasi serta penampungan jangka pendek, menengah dan panjang, relokasi mesti dilakukan dengan cepat, agar warga dapat beraktivitas kembali.

“Jadi Bapak Ibu, warga yang ada di pengungsian ini sudah dalam keadaan sulit, birokrasinya jangan dipersulit lagi dengan proses-proses assessment yang berbelit-belit. Kita ingin yang cepat,” ujar Wapres saat meninjau langsung para warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Posko Lapangan Kobasoma di SDK Pukaunu, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 14 November 2024..

Wapres Gibran Rakabuming meminta, agar dilakukan perencanaan yang matang melalui survei lapangan dalam menentukan lokasi relokasi yang akan dibangun.

“Pastikan dalam menentukan titik lokasi yang baru ini untuk lebih dulu berdialog dengan warga. Jangan sampai nanti sudah dibangun, tapi tempatnya tidak ditinggali. Pastikan juga nanti dari pemangku wilayah, pastikan fasum nya juga siap,” imbuhnya.

Baca juga:

 Wapres Gibran Rakabuming juga meminta petugas penanggulangan bencana memastikan kesehatan warga yang mengungsi. Terutama bagi kelompok rentan.

“Pastikan selama masa-masa darurat ini makanannya cukup. Mohon atensi khusus untuk ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel, dan juga anak-anak. Pastikan tidak ada penyakit-penyakit selama masa-masa pengungsian,” pungkasnya.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending