KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2024 neraca perdagangan barang Indonesia kembali mengalami surplus sebesar USD 2,48 miliar. Namun, surplus Oktober 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan lalu dan bulan yang sama tahun 2023.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, surplus neraca dagang per Oktober 2024 tercatat turun 0,75 persen secara bulanan.
"Secara kumulatif mencapai USD 24,43 miliar. Di mana neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 54 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Amalia saat konferensi pers secara daring, Jumat (15/11/2024).
Amalia menjelaskan, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 24,41 miliar, mengalami kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan. Penyumbang utama peningkatan ekspor secara bulanan dan tahunan adalah sektor industri pengolahan.
Sementara itu nilai impor Oktober 2024 tercatat sebesar USD 21,94 miliar, mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan.
"Impor bahan baku/penolong menjadi penyumbang utama kenaikan nilai impor secara bulanan dan tahunan," kata dia.
Baca juga:
- BPS: Ekonomi RI Kuartal II Tumbuh 5,05 Persen
- Ekonomi RI Tumbuh Melambat, BPS: Konsumsi Masyarakat Masih Terjaga
- Melambat, Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024