Bagikan:

Komnas HAM Apresiasi Rencana Pemerintah Pulangkan Terpidana Mati Mary Jane

Anggota Komnas HAM Anis Hidayah mengapresiasi langkah pemerintah dalam pemulangan Mary Jane Veloso ke Filipina. Kabar pemulangan Mary Jane ke negara asal cukup ramai diperbincangkan.

NASIONAL

Jumat, 22 Nov 2024 12:41 WIB

Komnas HAM Apresiasi Rencana Pemerintah Pulangkan Terpidana Mati Mary Jane

Kepala Lapas Perempuan IIB Yogyakarta Evi Loliancy menunjukkan foto terkini Mary Jane Veloso, Kamis (21/11/2024). (Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

KBR, Jakarta – Komnas HAM minta pemerintah untuk kaji kembali hukuman mati yang masih menjadi hukuman alternatif pasca pemulangan Mary Jane ke negara asalnya, Filipina.

Komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah berharap adanya peta jalan (roadmap) dari pemerintah dalam upaya penghilangan alternatif hukuman mati di Indonesia.

Ia mengungkapkan alasan mengapa hukuman mati di Indonesia harus dihilangkan.

“Perlu diakui bahwa, satu, hukuman mati ini melanggar hak asasi manusia. Kedua, tidak pernah hukuman mati ini bisa dikatakan sebagai penghukuman yang efektif untuk menghapuskan satu tindak pidana tertentu, apakah narkotika, apakah korupsi atau yang lain-lain,” kata Anis Hidayah dikutip dari kanal YouTube Berita KBR, Jumat (22/11/2024).

Anis Hidayah mengungkapkan saat ini juga masih ada 165 pekerja Indonesia di luar negeri yang terjerat hukuman pidana mati.

Ia berharap, pemerintah bisa mempelajari pola diplomasi dari pemulangan Mary Jane dan menggunakannya dalam upaya perlindungan warga negara dari hukuman mati di negara lain.

“Tentu harapannya ketika nantinya kasus ini berhasil, MJV (Mary Jane Veloso) bisa dipulangkan ke Filipina seperti yang saya sampaikan. Diharapkan ini bisa menjadi preseden yang baik dalam penanganan kasus-kasus yang lainnya,” tambah Anis Hidayah.

Anis Hidayah mengapresiasi langkah pemerintah dalam pemulangan MJV. Kabar pemulangan Mary Jane ke negara asalnya cukup ramai diperbincangkan.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending