KBR, Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya akan menggencarkan pemberantasan judi online atau judol di lingkungan sekolah. Salah satunya yakni dengan memperkuat kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (disingkat Kemendikdasmen).
Listyo menilai langkah ini cukup efektif karena mengingat anak-anak juga rentan menjadi korban judol.
"Kita akan melakukan kerjasama. Apakah itu dalam bentuk kurikulum atau ekstrakurikuler untuk melibatkan polri memberikan sosialisasi terkait dengan masalah potensi-potensi kejahatan yang bisa menimpa anak-anak di dunia pendidikan. Seperti yang tadi disampaikan masalah judi online, masalah narkoba. Tadi sudah kita diskusikan dan nanti kita akan tuangkan dalam PKS (Patroli Keamanan Sekolah) kita," ujar Listyo dalam konferensi pers, Selasa (12/11/2024).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya telah bersepakat untuk berkomitmen mempersiapkan generasi muda yang baik dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Baca juga:
- PPATK: 70 Persen Penghasilan Masyarakat Dipakai Judi Online
Sebelumnya, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana melaporkan kenaikan transaksi judi online (judol) mencapai 237,48 persen sepanjang semester pertama 2024.
Ia menyebut angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pada 2023. Kata dia, transaksi judol pada tahun ini mencapai Rp283 triliun. Adapun salah satu faktor tren transaksi judi online (judol) pada 2024 kian masif dibanding tahun sebelumnya ini dikarenakan angka deposit judol yang kecil membuat masyarakat semakin tergoda untuk memainkannya.
Sepanjang tahun ini, menurut laporan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), sebanyak lebih dari 197.000 anak terlibat judi online, Jakarta dan Jawa Barat menjadi provinsi penyumbang angka kasus terbanyak.