KBR, Jakarta– Anggota Komisi Perhutanan (IV) DPR, Johan Rosihan meminta Pemerintah Indonesia untuk bisa terus menurunkan tingkat deforestasi. Sebab ia menyebut jika deforestasi terus terjadi maka berbagai isu lingkungan akan muncul.
"Pemerintah harus memperkuat komitmen dan tanggung jawabnya untuk menghentikan menurunkan laju deforestasi dengan alasan apapun. Sebab resikonya sangat besar yaitu berbagai bencana alam seperti tanah longsor, banjir, kekeringan, erosi lahan, serta mengakibatkan kepunahan keanekaragaman hayati, serta menyebabkan hilangnya penghidupan masyarakat lokal yang bergantung pada hutan. Harus ada target deforestasi yang jelas," ujar Johan kepada KBR, Selasa (12/11).
Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Johan Rosihan menilai dengan aktifnya Indonesia dalam konferensi iklim dunia United Nations Climate Change Conference (UNFCC) atau Conference of the Parties of the UNFCCC (COP) ke-29 diharapkan menjadi momentum baik untuk menghadapi krisis iklim.
"Indonesia harus memanfaatkan gelaran konferensi ini untuk meneguhkan komitmen seluruh negara yang hadir, untuk bersama-sama komit untuk memulihkan ekosistem dan lahan yang terdegradasi. Serta menghentikan deforestasi. Saya berharap dari konferensi tersebut melahirkan kerangka kerja untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang bersifat global, sebagai upaya menghadapi dampak dari perubahan iklim," ucapnya.
Baca juga:
- Walhi Soroti Dalih Pemerintah Tentang Deforestasi di COP 29
- Perubahan Iklim: Organisasi Agama dan Masyarakat Diharapkan Ambil Peran
Sebelumnya, Ketua Delegasi Indonesia dalam Conference of the Parties (COP) 29 Hashim Djojohadikusumo menyebut di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto Indonesia mempertegas komitmennya dalam memenuhi perjanjian mitigasi iklim. Hal ini ia tegaskan saat membuka Paviliun Indonesia di COP 29, Baku Azerbaijan, Senin (11/11/2024).