Bagikan:

Cegah Konflik Horizontal di Pilkada 2024, Ini Saran Perludem

"Perlu keterlibatan semua pihak terutama elit politik lokal, dan tim sukses kampanye mesti meredakan potensi kekerasan. Aparat keamanan dan seluruh pihak menurut saya mesti menahan diri," kata Fadli

NASIONAL

Rabu, 20 Nov 2024 19:22 WIB

Pilkada

Logistik Bilik Suara Pilkada Serentak di KPU Kota Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, konflik horizontal di daerah-daerah adalah sebuah tantangan dalam proses Pilkada. 

Fadli meminta agar seluruh pihak bisa terlibat dalam melakukan pendidikan politik kepada masyarakat untuk meredakan potensi kekerasan, terutama di daerah-daerah yang sudah dipetakan menjadi daerah rawan konflik pada Pilkada Serentak 2024.

"Oleh sebab itu hal-hal yang seperti ini perlu keterlibatan semua pihak terutama elit politik lokal, dan tim sukses kampanye mesti meredakan potensi kekerasan. Aparat keamanan dan seluruh pihak menurut saya mesti menahan diri, karena tidak ada pertumpahan darah dalam proses demokrasi, kalau ada pertumpahan darah itu namanya perang bukan Pilkada," kata Fadli kepada KBR, Rabu (20/11/2024).

Fadli menilai, terjadinya insiden pengeroyokan pendukung calon bupati di Sampang, Madura, Jawa Timur, yang berujung kematian, telah menodai esensi dari proses demokrasi di Indonesia. Sebab kata dia, demokrasi adalah proses peralihan kekuasaan atau proses pengisian jabatan publik secara damai tanpa kekerasan.

"Jadi tidak ada tempat untuk kekerasan dalam proses demokrasi, apalagi proses Pilkada. Cuman dalam setiap pemilihan kepala daerah, konteks lokal di tiap-tiap wilayah memang punya tantangan yang tidak sederhana," kata Fadli.

Baca juga:

Pilkada 2024, Wapres Gibran: Insiden Sampang Jangan Terulang

Sebelumnya, seorang warga di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, bernama Jimmy Sugito Putra tewas dibacok sejumlah warga usai menemui kandidat calon Bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi di rumahnya di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang.

Jiimmy diketahui warga setempat menjadi saksi pasangan calon bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz. Hal ini bertolak belakang dengan dukungan politik warga di rumahnya yang mayoritas merapat ke pasangan nomor urut 1 KH Mohammad Bin Mu'afi Zaini-H Abdullah Hidayat.

Pada Minggu (17/11/2024) sore, Jimmy menemui rombongan tamu dari calon petahana tersebut. Tiba-tiba sanak famili dan keluarga Jimmy berselisih paham soal dukungan hingga memancing kedatangan warga luar.

Melihat situasi tidak kondusif, rombongan calon bupati Slamet Junaidi memilih beranjak pergi. Warga berusaha memburu dan mengadang, tapi gagal.

Beberapa warga dengan membawa senjata tajam berupa celurit, akhirnya tiba-tiba merapat ke rumah Jimmy. Terjadi perselisihan dan cekcok mulut tak terelakkan. Jimmy jadi korban dalam pengeroyokan pembacokan hingga tewas.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending