Bagikan:

Persiapan Mental Calon Ortu, Sepenting Persiapan Fisik dan Materi

Jadi Orang Tua Jangan Dianggap Remeh

NASIONAL

Rabu, 15 Nov 2023 10:00 WIB

Persiapan Mental Calon Ortu, Sepenting Persiapan Fisik dan Materi

KBR, Jakarta- Setiap perempuan yang melahirkan bayi bisa disebut ibu, tapi untuk bisa menjadi ibu yang baik diperlukan proses. Salah satunya adalah persiapan mental. Persiapan mental bagi calon orang tua sama pentingnya dengan persiapan fisik dan materi. Pasalnya, tak jarang kita temukan berita soal ibu menyakiti anaknya atau melakukan tindakan yang diduga ada kaitannya dengan gangguan kejiwaan pascamelahirkan seperti baby blues


Melansir laman SehatQ dari Kementerian Kesehatan, baby blues syndrome membuat penderitanya merasa cemas berlebihan dan sedih setelah melahirkan. Sindrom ini cenderung membuat seorang ibu sedih, frustrasi, hingga marah tanpa sebab. Ini bisa dipicu kelelahan merawat bayi yang baru lahir. Belum lagi bayi baru lahir biasanya memaksa ibu tak tidur semalaman, sehingga energi sang ibu terkuras nyaris sepanjang hari, dan hormon yang turun drastis.

Baca juga:

Mengenal dan Mengendalikan Inner Child

Tengah Tersiksa tapi Tampak Tegar

Bokek Bikin Stres?

Dikatakan, 80 persen ibu baru pernah mengalami sindrom baby blues. Dan yang paling penting, baby blues ini harus segera diatasi, agar tidak berlarut-larut dan meningkat menjadi kondisi yang lebih parah, yakni depresi pascamelahirkan.

Proses Belajar menjadi Ibu 

Menurut dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ selaku Founder dan Lead Psychiatrist di Mental Hub Indonesia, menjadi seorang ibu dan istri memerlukan proses belajar.

Elvine mengatakan, memang seorang bisa secara alamiah mengurus anak. Tapi menjadi ibu yang baik, itu butuh proses belajar.

"Dan paling penting suaminya ikut belajar. Karena kalau kelas yang parenting yang datang tuh emak-emak aja, bapaknya gak pernah datang gitu. Karena fasenya banyak, secara biologi manusia tuh punya yang namanya faktor hormonal. Nah pada ibu-ibu yang hamil, proses hormonal itu udah kayak tsunami di badan, turbulensi banget. Terus udah gitu banyak sekali tantangan-tantangan cara mental yang membuat seorang ibu tuh harus siap, bahkan sebelum dia hamil gitu. Makanya kita sebutnya perinatal. Jadi selama sekitar fase kehamilan. Bukan hanya setelah hamil baru siap-siap, sebelum hamil harus sudah siap," ungkapnya.

Tapi perlu diingat ya! Elvine menyarankan, kalau kalian menikah jangan cuma berfikir yang penting akad nikah dulu. Ada banyak hal yang mesti dipersiapkan.Tidak sekedar materi, seseorang juga mesti mempersiapkan mental ya. Apalagi kalau mau punya anak.


Tantangan usai Melahirkan

"Tentang baby blues tuh angkanya hampir 60% setiap wanita tuh di hari ketiga, keempat akan mengalami baby blues. Karena secara hormonal estrogen dan progesteron itu turun drastis. Setelah dia melahirkan. Jadi makanya moodnya lebih swing, lebih depresif, lebih gampang nangis, gampang marah tuh terjadi."

Lanjut Elvine, "tapi kalau sudah terlalu dalam, misalnya dia berpikiran sampai menyakiti anaknya, atau misalnya sampai kepikiran, ada beberapa pasien yang berpikiran sampai mau bunuh diri karena merasa takut menjadi Ibu, tuh nanti enggak bisa melindungi anak-anaknya, itu sudah harus dibawa ke profesional kesehatan gitu. Jadi baby blues tuh normal, tapi kita sebagai orang tua sebagai calon ibu dan bapak harus tahu, baby blues mana yang sudah perlu tatalaksana lebih lanjut gitu."

Kata dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ, paling penting tuh menjaga komunikasi, antara ayah dan bunda. Sebab Elvine mengungkap, terkadang sang istri memiliki kecenderungan sungkan mengungkap apa yang dialaminya.

"Pengen cerita padahal, ceritanya juga sepele banget ya. Tetapi kan kadang bapak-bapak cuman gitu "ya", "heem" atau misalnya cuman "oh gitu" kan ada rasa nggak didengar gitu. Jadi kadang kelas-kelas hamil dan lain-lain itu meningkatkan komunikasi antara suami dan istri. Jadi harus ikut, jangan cuma ngedropin aja, terus gua mah nunggu di cafe aja ya. Lu aja yang senam, kan gue mah nggak ngapa-ngapain. Terus dia akhirnya nggak ngerti kalau si ibu tuh ingin didampingin," pungkas Elvine.

Lebih lanjut soal persiapan mental menjadi orang tua, bisa kalian dengarkan di podcast Disko (Diskusi Psikologi) di link berikut ini:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending