KBR, Jakarta - Kalangan pengamat pendidikan menilai, Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim belum mampu memperbaiki tingkat kesejahteraan guru.
Menurut pengamat pendidikan, Doni Koesoema, masih banyak program kerja yang harus dievaluasi guna meningkatkan kesejahteraan guru.
Doni juga mengkritik target program rekrutmen satu juta guru ASN yang disebutnya amburadul.
"Tetapi dari satu juta yang diperspektifkan untuk diangkat sampai sekarang itu baru 500 ribu. Dan ini tentu saja membawa hampir separuh 50% guru honorer dan bahkan guru-guru yang P3K itu pun tidak mendapatkan SK. Jadi ini merupakan sebuah konsep tata kelola guru mulai dari pendidikannya, sampai seleksi, sampai penempatannya yang memang sangat amburadul di eranya Mas Nadiem Makarim ini," ujar Pengamat Pendidikan, Doni Koesoema kepada KBR, Jumat (24/11/2023).
Baca juga:
- Hari Guru Nasional 2023, Mendikbud Klaim Keberhasilan Program Kerjanya
- Mempertanyakan Klaim Mendikbud soal Magang Kampus Merdeka Bikin Gampang Cari Kerja
Pengamat pendidikan Doni Koesoema juga mengkhawatirkan program ruang talenta guru yang berpotensi menjadi celah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Program ini, menurut Doni, jangan dijadikan satu-satunya alat ukur dalam menyeleksi guru.
Editor: Fadli